Mimpi Basah Saat Puasa
Mimpi basah tidak membatalkan puasa karena termasuk dalam kategori mengeluarkan mani dengan tidak sengaja. Jadi, orang yang mimpi basah di siang hari di bulan Ramadhan tetap harus melanjutkan puasanya, puasanya dipandang sah dan tidak wajib diqadha. Yang membatalkan puasa adalah jika seseorang mengeluarkan mani dengan sengaja, semisal dengan onani, mencumbui isteri, melihat gambar yang merangsang dan sebagainya.
Untuk melakukan mandi junub ada dua hal yang harus dikerjakan karena merupakan rukun:
1. Niat dan menghilangkan najis dari badan bila ada. Sabda Nabi s.a.w.: Semua perbuatan itu tergantung dari niatnya. (HR Bukhari dan Muslim)
2. Meratakan air ke seluruh tubuh (termasuk rambut) Sabda Nabi SAW:
Setiap bagian di bawah rambut adalah janabah, maka basahkanlah rambutmu dan bersihkanlah kulit. Adapun sunnah mandi janabah adalah sebagai yang dicontohkan Rasulullah dalam hadits berikut ini:
Dari Aisyah r.a. berkata, “Apabila Rasulullah s.a.w. hendak mandi janabah beliau memulai dengan membasuh kedua telapak tangan sebelum memasukkannya ke dalam bejana. Kemudian beliau membasuh kemaluan dan berwudhu seperti wudhu untuk shalat. Lalu beliau menyela-nyela rambutnya dengan air. Setelah itu beliau menyiramkan air ke kepalanya tiga kali dan menyiramkan air ke seluruh tubuhnya.” (HR. Tirmidzi)
Jadi yang disunahkan ketika mandi janabah adalah sebagai berikut:
1. Membaca basmalah.
2. Membasuh kedua tangan sebelum memasukkan ke dalam air
3. Berwudhu` sebelum mandi.
4. Menggosokkan tangan ke seluruh anggota tubuh. Hal ini untuk membersihkan seluruh anggota badan.
5. Mendahulukan anggota kanan dari anggota kiri seperti dalam berwudhu
Untuk melakukan mandi junub ada dua hal yang harus dikerjakan karena merupakan rukun:
1. Niat dan menghilangkan najis dari badan bila ada. Sabda Nabi s.a.w.: Semua perbuatan itu tergantung dari niatnya. (HR Bukhari dan Muslim)
2. Meratakan air ke seluruh tubuh (termasuk rambut) Sabda Nabi SAW:
Setiap bagian di bawah rambut adalah janabah, maka basahkanlah rambutmu dan bersihkanlah kulit. Adapun sunnah mandi janabah adalah sebagai yang dicontohkan Rasulullah dalam hadits berikut ini:
Dari Aisyah r.a. berkata, “Apabila Rasulullah s.a.w. hendak mandi janabah beliau memulai dengan membasuh kedua telapak tangan sebelum memasukkannya ke dalam bejana. Kemudian beliau membasuh kemaluan dan berwudhu seperti wudhu untuk shalat. Lalu beliau menyela-nyela rambutnya dengan air. Setelah itu beliau menyiramkan air ke kepalanya tiga kali dan menyiramkan air ke seluruh tubuhnya.” (HR. Tirmidzi)
Jadi yang disunahkan ketika mandi janabah adalah sebagai berikut:
1. Membaca basmalah.
2. Membasuh kedua tangan sebelum memasukkan ke dalam air
3. Berwudhu` sebelum mandi.
4. Menggosokkan tangan ke seluruh anggota tubuh. Hal ini untuk membersihkan seluruh anggota badan.
5. Mendahulukan anggota kanan dari anggota kiri seperti dalam berwudhu
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar